Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) Pendidikan Agama Katolik Kelas X Semester 1 dan 2
Apa pun istilahnya, keduanya berhubungan dengan nilai minimal yang mesti diperoleh peserta didik untuk setiap kompetensi dasar dan indikator dari masing-masing mata pelajaran.
Untuk menentukan nilai batas minimal ini, tentu saja sekolah atau pun guru harus melewati analisis yang akurat. Komponen yang harus dianalisis antara lain berupa kompleksitas (tingkat kesulitan materi ajar), Daya dukung (fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran), dan intake (daya serap peserta didik).
Paskibra SMA PGRI Waingapu (Foto: Dokumentasi Pribadi) |
Sekolah maupun guru tentu sangat tahu betul tentang analisis ketuntasan belajar minimal ini. Oleh karena itu saya tidak akan menyampaikan secara detail tentang cara menentukan KBM atau KKM ini.
Pada kesempatan ini saya hanya akan membagikan hasil analisis saya sebagai guru agama Katolik pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas berkaitan dengan KBM atau KKM untuk kelas sepuluh (X) semester satu (1) dan dua (2).
Hasil analisis yang saya buatkan ini sudah sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini yakni Kurikulum Tiga Belas atau yang sering disebut dengan K13. Ini juga sudah disesuaikan dengan karakteristik sekolah dan peserta didik di sekolah tempat saya mengabdi. Namun, ini bisa juga menjadi model atau contoh untuk diikuti oleh bapa ibu guru sekalian.
Untuk KBM atau KKM yang selengkapnya bisa diakses dengan mengklik tautan berikut:
KKM Agama Katolik Kelas X Semester 1 dan 2
Agar bisa membuka dan mendownloadnya, bapak ibu guru harus memiliki akun gmail. Akhirnya, semoga penjelasan singkat tentang Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ini bisa mencerahkan dan menginspirasi bapak ibu guru agama Katolik atau pun pihak terkait lainnya.
0 Response to "Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) Pendidikan Agama Katolik Kelas X Semester 1 dan 2"
Posting Komentar