Memahami Gelar Yesus sebagai Tuhan, Anak Allah, dan Juru Selamat
Pendahuluan
Dalam kehidupan masyarakat kita mengenal adanya orang-orang yang karena alasan tertentu memiliki gelar. Ada gelar yang bersifat akademis, misalnya Sarjana Pendidikan (S. Pd), Sarjana Teknik (ST), Sarjana Ekonomi (SE), Sarjana Sosial (S. Sos) dan lain-lainya. Ada juga gelar yang berkaitan dengan kebangsawanan dan ada juga gelar yang berkaitan dengan ketokohan dalam bidang tertentu. Singkatnya orang yang memiliki gelar, hidupnya mencerminkan kemampuan atau perilaku yang sepadan.
Pada pembahasan kali ini, kita akan melihat bersama tentang gelar-gelar Yesus dalam Kitab Suci serta konsekuensi dan maknanya bagi iman kita.
Gelar-gelar Yesus dalam Kitab Suci
Dalam Kitab Suci khususnya Kitab Suci Perjanjian Baru, Yesus mempunyai banyak gelar antara lain: Mesias, Kristus, Anak Allah, Putera Allah, Firman, Gembala, Pintu, Pokok Anggur, Kebangkitan dan Hidup, dan lain-lainnya. Dari sekian banyak gelar tersebut ada tiga gelar yang sering disebut yakni gelar Yesus sebagai Tuhan, Anak Allah dan Juru Selamat.
1. Yesus Adalah Tuhan
Gelar Yesus sebagai Tuhan dituliskan dalam beberapa variasi, yakni: Yesus Tuhan, Tuhan Yesus, Tuhan kita, Tuhan kita Yesus Kristus. Dalam surat-surat Paulus gelar ini dipakai lebih dari dua ratus (200) kali. Kata Tuhan dalam bahasa Yunani yakni Kyrios berarti Dia yang mengatur seseorang atau sesuatu. Yesus Tuhan berarti Yesus yang memiliki kuasa untuk mengatur atau memimpin. Yesus adalah pemimpin yang diurapi Allah (Luk 2: 11), yang dipilih dan dilantik langsung oleh Allah.
Arti Gelar Yesus adalah Tuhan adalah sebagai berikut:
- Dikaitkan dengan peranan Yesus sebagai penyelamat manusia (2Ptr 1: 11). Wibawa kemuliaan bukan untuk menghancurkan melainkan untuk menyelamatkan.
- Terkait erat dengan kemuliaan dan kedatanganNya kembali dengan kemuliannNya pada akhir zaman untuk mengadili atau menghakimi.
- Menunjukkan wibawa dan kuasa Yesus yang tidak dapat dibantahkan oleh siapapun, sebab apa yang disampaikanNya merupakan perintah Tuhan sendiri (1Kor 9:14), Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat (Mrk 2: 28).
- Merupakan seruan doa dan ibadat. Inilah alasan mengapa dalam doa-doa Kristen berseru Yesus sebagai Tuhan, karena Yesus adalah satu-satunya junjungan (1Kor 8: 5), bila orang Kristen berkumpul dan bernyanyi mereka bernyanyi bagi Tuhan.
2. Yesus adalah Anak Allah
Gelar Anak Allah menunjukkan hubungan khas Yesus dan Allah. Tidak ada hubungan yang begitu erat seperti Yesus dan Allah (Yoh 10:30).Hubungan yang erat ini begitu nyata ketika Yesus menyapa Allah sebagai Bapa. Sebagai Anak, Yesus tidak sama dengan Bapa (Yoh 14: 28). Anak dan Bapa memiliki peranan yang berbeda.
Hubungan antara Bapa dan Anak tampak dalam ketaatan. Yesus sebagai Anak taat secara sempurna kepada Allah BapaNya (Yoh 4:34). Seluruh hidup dan pribadi Yesus ada untuk melayani dan melaksanakan kehendak BapaNya. Ketaatan itu sampai mati di kayu salib.
Gelar Yesus sebagai Anak Allah juga menunjukkan pengetahuan dan pengenalan Yesus yang istimewa tentang Allah. Hanya Anaklah yang mengenal Bapa dengan baik (Mat 11: 27). Pengetahuan Yesus tentang Allah yang Ia sapa sebagai Bapa bukan hanya sekedar pemahaman intelektual melainkan lebih sebagai sikap pribadi. Gelar Yesus sebagai Anak Allah juga mau memperlihatkan kewibawaan Yesus. Yesus adalah Anak Allah yang berwibawa.
3. Yesus adalah Juru Selamat
Gelar Yesus sebagai Juru Selamat menegaskan bahwa Ia datang dan lahir ke dunia untuk menolong manusia. Yesus tampil sebagai jalan dan sarana mencapai keselamatan yang ditawarkan Allah. Yesus datang untuk menanggapi kerinduan manusia yang paling dalam yakni keselamatan yang paripurna. Keselamatan itu dinyatakan dengan pembebasan manusia dari dosa (Mat 1: 21) serta mendekatkan kembali manusia dengan Allah. Sebagai Juru Selamat, Yesus menyatakan bahwa keselamatan yang diberikan Allah semata-mata sebagai kasih karunia Allah dan bukan pertama-tama karena usaha manusia (1 Kor 1: 21).
Konsekuensi Bagi Orang yang Mengimani Yesus Kristus dengan Gelar-gelarNya
Apabila kita mengakui Yesus sebagai Tuhan maka kita menjadikan Yesus sebagai pimpinan atau junjungan yang mengarahkan hidup kita, artinya hidup kita setiap hari ada dalam pimpinanNya. Selain itu kita menjadikan kata-kata Yesus sebagai kata terakhir sebab kata-kataNya adalah Sabda Tuhan dan hal itu menjadi ukuran yang tertinggi. Pengakuan kita terhadap Yesus merupakan pengakuan iman bahwa Yesus adalah Tuhan dulu, sekarang hingga selama-lamanya. Pengakuan ini merupakan suatu sikap penyerahan diri kepadaNya dengan segala akibat atau risikonya.
Jika kita mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah berarti Yesus merupakan teladan bagi kita dalam hal ketaatan kepada kehendak Allah, Yesus adalah pribadi yang menampilkan pesona ilahi, dan Yesus juga dekat dengan Allah yang tersuci dan pantas dihormati.
Dan, jika kita mengakui bahwa Yesus adalah Juru Selamat berarti kita bersedia mengikutiNya dan bersedia dibaptis dengan tanda iman akan keselamatan yang ditawarkan Yesus. Kita juga menjadikan Yesus sebagai Penolong bagi kita untuk sampai kepada Allah. Kita pun percaya bahwa Yesus telah membebaskan kita dari dosa dan maut, percaya bahwa kita adalah orang-orang yang telah diselamatkan. Sebagai orang yang telah diselamatkan kita harus hidup sesuai dengan firmanNya.
Penutup
Gelar Yesus sebagai Tuhan, Anak Allah dan Juru Selamat hendak menyatakan siapa Yesus sesungguhnya. Gelar-gelar itu melekat dalam diriNya dan hal itu nyata dalam setiap kata dan perbuatan Yesus. Kita pun diajak untuk mengenal Yesus secara lebih mendalam sehingga iman kita akan Yesus bukan iman ikut-ikutan melainkan iman yang keluar dari penghayatan pribadi.
0 Response to "Memahami Gelar Yesus sebagai Tuhan, Anak Allah, dan Juru Selamat"
Posting Komentar