Mengenal Peranan Roh Kudus bagi Gereja
Siapa itu Roh Kudus? Pertanyaan ini kadang muncul dalam kehidupan baik dari kalangan orang katolik sendiri maupun dari kalangan yang bukan menganut agama Katolik atau ajaran kristiani. Roh Kudus adalah daya kekuatan Allah yang mengangkat dan mengarahkan hidup kaum beriman. Roh Kudus itu tidak kelihatan dan jarang dibicarakan. Roh Kudus hanya bisa dikenal dari pengaruhnya atau akibat dari karyaNya. Karya Roh Kudus iuni lazim disebut sebagai rahmat atau kasih karunia.
Pada kesempatan ini akan dijelaskan secara singkat tentang apa itu Roh Kudus dan seperti apakah perannya dalam kehidupan manusia atau dalam kehidupan menggereja.
Gelar-gelar Roh Kudus
Roh Kudus dapat dikenal dari berbagai sebutan dan gelar. Yesus sendiri pernah menjanjikan kedatangan Roh Kudus. Yesus menamakan Roh Kudus sebagai Paracletos yang secara harafia dipahami sebagai ad-vocatus yang berarti dipanggil mendampingi seseorang. Paracletos diterjemahkan dengan penghibur atau penolong atau pembantu. Yesus juga menamakan Roh Kudus sebagai Roh Kebenaran.
dalam surat-suranya, Rasul Paulus menyebut Roh Kudus antara lain: Roh yang dijanjikan,, Roh yang menjadikan kamu anak Allah,Roh Kristus, Roh Tuhan, Roh Allah dan Roh kemuliaan.
Lambang-lambang Roh Kudus
Lambang-lambang Roh Kudus antara lain:
- air : dipakai dalam upacara pembaptisan
- urapan : pada waktu menerima sakramen krisma
- api : lambang daya transformasi perbuatan Roh Kudus
- awan dan sinar : sejak masa teofani Perjanjian Lama, awan (baik cerah maupun gelap) menyatakan Allah yang hidup dan menyelamatkan.
- meterai : lambang yang erat kaitannya dengan pengurapan. Kristus telah disahkan oleh Bapa dengan meteraiNya (yoh 6: 27)
- tangan : Yesus menyembuhkan orang sakit dan memberkati anak-anak kecil dengan meletakan tangan atas mereka
- jari : dengan jari Allah Yesus mengusir setan (Luk 11: 20). Perintah Allah ditulis dengan Jari Allah (Kel 31: 18)
- merpati : Pada waktu Yesus dibaptis di sungai Yordan Roh Kudus dalam rupa merpati turun atasNya dan berhenti di atasnya.
Perenan Roh Kudus adalah membagikan rahmat yang berlimpah kepada umat manusia dalam bentuk:
1. Rahmat pembantu (actual grace)
Rahmat ini membmbing kita dengan menerangi akal budi dan menguatkan keinginan, Ia tidak memaksa kita namun meghormati keinginan bebas kita, Ia bekerja pada seluruh manusia (orang kudus dan pendosa, orang katolik dan non katolik). Doa, puasa, sedekah, sakramen membantu kita untuk menerima rahmat Allah.
2. Rahmat pengudusan (sanctifying grace)
Katekismus Gereja Katolik rahmat pengudusan dipahami sebagai berikut:
Rahmat pengudusan adalah suatu anugerah yang tetap, suatu kecondongan adikodrati yang tetap. Ia menyempurnakan jiwa, supaya memungkinkannya hidup bersama dengan Allah dan bertindak dengan kasihNya. Orang membeda-bedakan apa yang dinamakan rahmat habitual, artinya suatu kecondongan yang tetap, supaya hidup dan bertindak menurut panggilan ilahi, dari apa yang dinamakan rahmat pembantu, yakni campur tangan ilahi pada awal pertobatan atau dalam proses pengudusan."
Rahmat pengudusan merupakan anugerah yang diberikan secara sukarela oleh Allah. Ia dicurahkan oleh Roh Kudus kepada manusia untuk menyembuhkannya dari dosa dan menguduskannya. Rahmat pengudusan ini membuat manusia berkenan di hadapan Allah.
Berdasarkan konsep di atas kita dapat mengerti beberapa konsep berikut, yakni:
- Kerja sama dengan rahmat pembantu memberikan rahmat pengudusan
- Cara untuk menerima rahmat pengudusan adalah lewat sakramen Baptis dan sakramen Tobat
- Bila Roh Kudus tinggal dalam diri kita maka Ia membawa kehidupan rohani yang baru yaitu hidup ilahi yang memampukan kita mengenal, mengasihi dan, menikmati Tuhan dan selanjutnya kita akan mengalami: Roh Kudus memurnikan kita dari dosa berat, mempersatukan kita dengan Tuhan dan menjadikan kita bait Allah, menerangi pikiran dan mendorong untuk berbuat baik, memberikan damai yang sejati, Roh Kudus adalah Guru dan Pembimbing kita, mendorong kita melakukan perbuatan baik untuk memperoleh kerjajaan surga, menjadiikakn kita anak-anak Allah dan ahli waris kerajaan surga.
- Rahmat pengudusan dipertahankan dan ditambahkan dengan melakukan perbuatan baik dan dengan srana rahmat yang ditawarkan Gereja; namun rahmat tersebut dapat hilang oleh dosa berat
- Orang yang tidak mempunyai rahmat pengudusan, mati secara rohani dan akan mendapat kebinasaan kekal
- Tidak seorang pun mengetahui dengan pasti apakah ia mempunyai rahmat pengudusan, atau akan menerimanya pada saat ajal
- karunia takut akan Tuhan (fear of the Lord)
- karnuia keperkasaan (fortitude)
- karunia kesalehan (piety)
- karunia nasehat (counsel)
- karunia pengenalan (knowledge)
- karunia pengertian (undestanding)
- karunia kebijaksanaan (wisdom)
Gereja menjelaskan tentang karunia-karunia karismatik Roh Kudus yang bertujuan untuk menguduskan jemaat atau Gereja. Karunia-karunia karisma tersebut antara lain kata-kata dengan hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan, iman,karunia nubuat, membeda-bedakan roh, berkata-kata dengan bahasa roh dan menafsirkan bahasa roh (1Kor 12:8-10).
Dalam 1 Kor 12: 28 ditulis secara berurutan yakni yang tertinggi atau yang pertama adalah karunia sebagai rasul, sebagai nabi, sebagai pengajar, karunia melakukan mukjizat, menyembuhkan, melayani, memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. Paulus juga mengajarkan bahwa yang lebih penting adalah karunia untuk menafsirkan bahasa roh dan karunia nubuat untuk membangun, menasehati, dan menghibur jemaat.
Paulus juga mengajarkan bahwa di atas semua karunia itu yang terutama dan terpenting adalah kasih. Kasih inilah yang utama yang sekaligus mengingatkan kita untuk tidak sombong atau menganggap diri lebih hebat. Kasih itu murah hati, tidak memegahkan diri dan tidak sombong. (1 Kor 13: 4).
Kasih yang rendah hati ini membuat seseorang yang menerima karunia Roh Kudus semakin menginginkan persatuan dan kesatuan dalam Gereja dan tunduk pada pengarahan dari Magisterium Gereja yang dipercaya oleh Kristus untuk mengatur penggunaan karisma guna membangun Tubuh Kristus.
5. Roh Kudus Memelihara dan Membimbing Gereja Katolik
Peristiwa Pentakosta sering disebut sebagai awal lahirnya Gereja. Hal ini terjadi berkat kahadiran Roh Kudus. Sama seperti manusia mempunyai tubuh dan jiwa maka jiwa dari Gereja adalah Roh Kudus. Sama seperti aktivitas jiwa nyata dalam kehidupan manusia walau sulit dideteksi, demikian juga aktivitas Roh Kudus sebenarnya juga nyata dalam kehidupan Gereja.
Waktu Kristus mendirikan Gereja di atas Petrus, Ia sadar bahwa Roh Kudus dibutuhkan untuk menjadi jiwa Gereja supaya alam maut tidak akan menguasai Gereja (Mat !6: 18) dan Roh Kudus ini akan terus menyertai Gereja samapai selama-lamanya (Yoh 14:16).
Agar jemaat Allah mempunyai keyakinan akan pengajaran yang tidak mungkin salah maka Roh Kudus sendirilah yang melindungi rasul Petrus dan penerusnya, yakni para paus ketika memberikan pengajaran iman dan moral secara resmi dan berlaku untuk semua umat beriman di dunia (Mat 16: 18-19).
Bukti perlindungan Roh Kudus terhadap Gereja adalah ketika terjadi masa-masa sulit Ia membangkitkan santo dan santa sepanjang sejarah Gereja. Berikut ini adalah contoh-contoh konkritnya:
- pada waktu bidaah Arianisme tampilah St Athanasius (373)
- paus St Gregorius VII tampil untuk membenahi Gereja (1085)
- untuk melawan bidaah Albigenes, Roh Kudus membangkitkan St Dominic (1221)
- ketika terjadi bahaya perpecaha dalam Gereja tampilah Sta. Katharina dari Siena
Akhirnya Roh Kudus bekerja pada diri orang perorangan maupun kelompok-kelompok orang yang percaya pada Kristus. Ada begitu banyak orang yang senantiasa digerakan untuk membangun sesamanya, berperan aktif dalam kehidupan menggereja dan masyarakat walau tidak mendapatkan imbalan. Banyak juga remaja yang tetap mempertahankan imannya walau banyak tawaran yang menggiurkan, karena ada kekuatan yang membentengi diri untuk tetap setia pada iman akan Kristus. Ini semua terjadi karena buah dari karya Roh Kudus.
Sangat bermanfaat. Terima kasih
BalasHapus