Bagi Tuhan Tidak Ada yang Tersembunyi (Mazmur 139 : 1 - 24)
Kejujuran adalah salah satu nilai moral yang sangat penting dalam menjalani kehidupan ini. Namun perlu disadari bahwa ada beberapa hal yang membuat orang terkadang harus menyembunyikan sesuatu (rahasia) atau mulai bersikap tidak jujur atau berbohong. Hal ini kadang dilakukan baik kepada suami, istri, anak, saudara, keluarga ataupun orang di sekitarnya. Misalnya, seorang karyawan terpaksa tidak jujur pada atasannya ketika terlambat masuk kantor dengan alasan motor rusak padahal karyawan tersebut sedang memiliki masalah pribadi.
Situasi ini sering juga terjadi dalam kehidupan dan dibalik ketidakjujuran ini tentunya ada dasar atau alasan tersendiri mengapa orang melakukannya. Pertanyaan yang layak diangkat adalah apakah orang sadar bahwa kejujuran itu tidak dapat dikompromi, dan bahwa Tuhan mengetahui segalanya? Bukankah tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan? Pertantyaan inilah yang disampaikan Mazmur 139: 1-24 bahwa tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan.
Mazmur ini mengungkapkan beberapa hal yang berkaitan dengan jati diri Allah, antara lain:
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels |
- Allah yang mengetahui segala sesuatu (1-6)
- Allah berada disegala tempat dan waktu (7-12)
- Allah adalah pencipta umat manusia (13-16)
- Allah menyatakan kuasa dan keadilan Allah terhadap orang-orang yang menentang dan membenci Dia ( 17-24).
Luar biasa kemahatahuan Allah, Ia tahu apa yang kita lakukan dari waktu ke waktu, dalam berbagai keadaan, dalam berbagai musim kehidupan yang berubah-ubah .Ia tahu sikap kita terhadap berbagai hal; bagaimana kita menghargai waktu, bagaimana kita bersikap jika diperhadapkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan ekonomi atau biaya kehidupan sehari-hari bahkan Ia tahu pikiran, perasaan, intuisi, memori, hasrat dan fantasi kita. Saat menyadari kemahatahuan Allah, bagaimana respon kita?
Dari mazmur ini kita belajar bahwa kita harus percaya dan berharap kepada Tuhan karena Ia adalah Tuhan yang Maha Tahu. Kita tidak bisa membohongi Tuhan karena Ia tahu apa saja yang kita pikirkan. Kita perlu berkata jujur kepada diri kita sendiri dan orang lain. Kitapun bisa dari pemazmur yang sadar bahwa jalan hidupnya tidak selalu sesuai dengan firman Tuhan.
Kita juga belajar bahwa Tuhan adalah Allah yang Mahahadir dan keberadaan-Nya melampaui segala batasan waktu dan tempat sehingga kita tidak mungkin lari dan bersembunyi dari hadapan Tuhan. Kehadiran Tuhan ini memungkinkan kita untuk datang pada-Nya kapan saja, tapi disisi lain karana Allah mahahadir kita mulai berpikir bahwa tidak perlu lagi kita hadir dalam persekutuan di gereja ataupun dimana saja. Marilah kita tetap mendekatkan diri dan menghampiri-Nya kapan saja seraya mengakui segala dosa kita.
Biarlah kita berdoa seperti pemazmur, “Selidikilah aku, ya Allah dan kenalilah hatiku, ujilah aku dan kenalilah pikiran-pikiranku, lihatlah, apakah jalanku serong dan tuntunlah aku dijalan yang dikekal!”. Dan ketika Allah mendapati hal-hal yang perlu diperbaiki, siapkah kita mengalami pemurnian dari Allah? Siapkah kita membuka diri?
Jawabannya kembali kepada setiap pribadi kita, karena ada begitu banyak fenomena yang terjadi disekeliling kita meskipun kita sering mendengar pengajaran tetang kebenaran, kita masih dan tetap saja hidup dalam kecemaran. Contonya kita tahu tentang hidup dalam kasih namun sayang kita selalu lalai dalam mewujudkannya dalam kehidupan kita setiap hari.
Sebagai orang yang ditebus Kristus, kita adalah murid Kristus yang pada hakikatnya adalah umatNya yang kudus, yang seharusnya hidup di jalan yang sesuai dengan firman-Nya. Dengan demikian, kehidupan kita sebagai umat Tuhan terpelihara dengan baik dan kita dapat menjadi saksi bagi Dia serta membawa kemuliaan bagi nama-Nya.
Herneta Maria Maghu, S. Pd
Staf Pengajar SMA PGRI Waingapu, Sumba Timur, NTT
0 Response to "Bagi Tuhan Tidak Ada yang Tersembunyi (Mazmur 139 : 1 - 24)"
Posting Komentar